Langsung ke konten utama

Penggunaan "Was" dan "Were"

Baik was maupun were adalah past tense (bentuk lampau) dari kata kerja to be. Kata kerja ini cukup membingungkan karena termasuk irregular verb dan sering digunakan, jadi sangat penting untuk tahu cara penggunaannya yang tepat dalam kalimat. Verb ini juga agak menyulitkan bagi orang Indonesia yang dalam bahasanya tidak ada kata kerja semacam ini.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, was dan were adalah bentuk lampau, tapi penggunaannya berbeda. Was digunakan untuk first person singular (orang pertama tunggal) – I, dan third person singular (orang ketiga tunggal) – he, she, it. Were digunakan untuk second person singular and plural (orang kedua tunggal dan jamak) – you, your, yours – juga first and third person plural (orang pertama dan ketiga jamak) – we, they.

Berikut ringkasannya:
Singular = I was, You were, He was, She was, It was
Plural = We were, You were, They were
Contoh:
- I was watching TV when he called last night. (Saya sedang menonton TV waktu dia menelepon tadi malam.)
- You were there when the robbery happened. (Kamu ada disana waktu perampokan itu terjadi.)
- He was getting ready for work this morning. (Dia sedang bersiap-siap berangkat kerja tadi pagi.)
- She was crying in her room. (Dia menangis di kamarnya.)
- It was a good movie we watched last week. (Film yang kita tonton minggu lalu itu bagus.)
- We were in the stadium during the match. (Kami ada di dalam stadion selama pertandingan berlangsung.)
- They were gone together with the money. (Mereka menghilang bersama dengan uangnya.)
- My socks were put in this part of the drawer while yours were in that part. (Kaos kakiku diletakkan di bagian laci yang ini, sementara punyamu di sebelah sana.)

Penggunaan "Were" Sebagai Subjunctive Mood
Selain penggunaan sebagai bentuk lampau dari to be, ada juga penggunaan lain dari were yang disebut subjunctive mood, yaitu suatu bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang tidak nyata atau pengandaian. Kata kerja ini dibangun dari frasa I were, he were, she were, it were, dan sebagainya. Bentuk ini sering digunakan saat kita mengharapkan sesuatu. Misalnya:
- I wish I were rich. (Seandainya saja aku kaya.)
- I wish it were raining right now. (Seandainya saja hujan turun saat ini.)
- If I were taller, I could be in the basketball team. (Kalau saja akau lebih tinggi, aku bisa masuk tim bola basket.)
- I wish I weren’t so shy. (Seandainya saja aku tidak pemalu begini.)
- She acts as if she were a celebrity. (Dia bertingkah seolah-olah dia adalah selebriti.)
- If Jane were not married, I would ask her out. (Kalau saja Jane belum menikah, aku akan mengajaknya pergi.)
- John gambles as if he were a millionaire. (John berjudi seolah-olah dia punya banyak uang.)
- They wish they were in New York. (Mereka berharap ada di New York saat ini.)
- The criminals wish they were running free. (Para penjahat itu berharap sekarang mereka bebas berkeliaran di luar.)
Semua kalimat diatas menggunakan kata kerja were karena menyatakan sesuatu yang tidak nyata dan secara realita tidak terjadi. Semuanya melibatkan subjunctive mood yang berlaku untuk berandai-andai.

Bisa dilihat dari semua contoh di atas bahwa was tidak bisa digunakan dalam subjunctive mood karena was hanya berlaku untuk pernyataan yang didasari realita dan fakta – selain bentuk lampau dari to be. Contoh-contoh penggunaan was adalah:
- When I was in college, I wanted to be a writer. (Waktu aku masih kuliah, aku ingin jadi penulis.)
- She was my childhood neighbor. (Dia tetanggaku waktu aku masih anak-anak.)
- Last week, I was swimming with my friends. (Minggu lalu, aku berenang bersama teman-temanku.)
- I swear my phone was on the table when I went to the toilet. (Sumpah, ponselku tadi ada di meja waktu aku pergi ke toilet.)
- The winter was too extreme, so they decided to leave until it was over. (Musim dinginnya terlalu ekstrim, jadi mereka memutuskan untuk pergi dulu sampai musim dingin berakhir.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Kazakhstan (Қазақша)

Сәлем! Salem! Halo! / Hai! Қайырлы таң! Qayirliy tañ! Selamat pagi! Сәлеметсіз бе! Salemetsiz be! Selamat siang! Қайырлы кеш! Кеш жарық! Qayirliy kesh!/ Kesh zhariq! Selamat sore / malam! Қайырлы түн! Qayirliy tun! Selamat malam! (Akan tidur) Сау бол! Sau bol! Dahh! / Mari! / Yuk ah! Сау болыңыз! Sau boliyñiz! Sampai jumpa! (situasi formal) KOSAKATA PENTING иә. Na. Ya жоқ. Zhoq. Tidak мүмкін. Mumkin. Mungkin / bisa jadi жарайды. Zharaydiy. OK...

Apa dan Bagaimana Udarenie dalam Bahasa Rusia Itu?

Udarenie merupakan salah satu komponen penting dalam Bahasa Rusia. Udarenie adalah tekanan atau stress pada pengucapan suatu kata. Menggunakan Bahasa Rusia tanpa penempatan udarenie yang benar, tentunya akan sulit dimengerti karena udarenie bisa mengubah makna dalam suatu kata. Kira-kira begitulah gambaran awalnya tentang udarenie. Misalkan pada kata "гора́", jika kita lihat satu per satu tulisan hurufnya adalah "gora", tetapi jika dibaca, kata ini bukanlah "gora", tetapi dibaca "gara". Jadi yang benar dibaca "gara". Mengapa demikian? Karena ada penekanan. Dalam Bahasa Rusia, hampir semua kata memiliki penekanan di setiap hurufnya, misalnya tadi "гора́", penekanannya berada di huruf "а", jadi dibacanya "garA" pada huruf A diucapkan agak keras. Karena udarenie nya berada di huruf "a", maka huruf "o" tidak dibaca "o", melainkan dibaca "a" karena sudah melebur. Bagai...

Pembelajaran Bahasa Korea BAB 1

Pelajaran 1: Kata Kerja dan Kata Sifat Berakhiran 하다 (Melakukan) Kata benda + 하다 Salah satu bentuk kata kerja dan kata sifat yang paling umum adalah kata-kata yang diakhiri dengan 하다. Seringkali, kata kerja dan kata sifat ini terbentuk dari kata benda + 하다 dan maknanya berkaitan dengan makna kata benda tersebut. Kata benda - Kata benda + 하다 공부 - 공부하다 (belajar) 감사 - 감사하다 (terima kasih) 운동하다: berolahraga 요리하다: memasak Kata sifat + 하다 Tidak semua kata kerja yang diakhiri dengan 하다 terbentuk dari kata benda + 하다. Beberapa kata kerja yang diakhiri dengan 하다 terbentuk dari kata sifat + 하다. Berikut beberapa contohnya dan nanti akan kita pelajari bagaimana beberapa kata sifat dalam bahasa Korea dapat dibuat menjadi kata kerja. 좋다 - 좋아하다 menyukai 싫다 - 싫어하다 membenci Pelajaran 2: Bentuk Sopan 하다 Membuat bentuk sopan untuk kata kerja dan kata sifat yang diakhiri dengan 하다 sangatlah mudah. Kita hanya perlu mengubah 하다 menjadi 해요. Contoh: Bentuk Dasar — Bentuk Sopan 공부하다 -> 공부해요 (belajar) 운동하다 -...